Hanya ada di Gubuk Rondha bersama Anang NingNong NingGung

Senin, 23 Mei 2011

tentang 6 pertanyaan...

Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..
Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. .

Pertama : "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya" ...
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...,
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "kematian".. .Sebab kematian adalah PASTI adanya.....

Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua : "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab : "negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang" ...

Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar...
Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"... Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu..
Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga : "Apa yang paling besar di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab : "gunung", "bumi", dan "matahari"...

Semua jawaban itu benar kata Sang Guru, Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU"...
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya...Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu...
Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...

Pertanyaan keempat adalah "Apa yang paling berat di dunia ini...???"
Di antara muridnya ada yang menjawab... "baja", "besi", dan "gajah"...

"Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru .., tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"...
Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling ringan di dunia ini...???"
Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan" ..
"Semua itu benar...", kata Sang Guru...tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan ibadah"...

Lalu pertanyaan keenam adalah "Apakah yang paling tajam di dunia ini...???"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak... "PEDANG...!! !"

"(hampir) Benar...", kata Sang Guru tetapi, yang paling tajam adalah "lidah manusia" Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati... dan melukai perasaan saudaranya sendiri...

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN..., senantiasa belajar dari MASA LALU..., dan tidak memperturutkan NAFSU...???

Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun..., dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH...., serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???

Minggu, 22 Mei 2011

hatimu hatiku

ku coba tuang air dalam sebuah selimut hati..
hati yang membeku...

ku lihat sebuah duri menancap tajam dengan tetes darah merah bercampur hitam..
ku coba meraba hati itu..
hati yang penuh dengan rasa perih..
kan ku cabut duri yang menancap dalam hati mu..
kan ku buang ke dasar samudra..

kelembutan hati dan ketulusan cinta kan menjadi memori di ruang rindu..
hingga nanti..

sampai nanti...

Hmmm.........

“Prepare for the best, plan for the worst and expect to be surprised.”
Terkadang kita sering putus asa dan nggak yakin akan diri sendiri.
Calm down. Inget kata-kata ini, kalo kita sedang bersiap menerima keberhasilan dan berencana untuk kegagalan kita dan berusaha untuk memperbaikinya dan lebih maju lagi!!

“I cannot fail”
Dalam melakukan sesuatu kita kita harus yakin kita akan berhasil.
Kalo kita yakin 100% akan berhasil, maka kita pasti akan berhasil.

“If i never try, I’ll never know.”
Jangan takut bila kamu dihadapkan pada suatu kesempatan dan kamu bingung untuk mencobanya atau tidak.
Walau pun hasil dari mencoba ternyata mengecewakan,, nga usah sedih. at least kamu punya pengalaman baru dan pelajaran yang akan membuat kamu lebih dewasa.

“Today is not a good day to give up”
Berpikirlah positif bahwa hari ini bukanlah hari untuk menyerah
Karena menurut orang yang sudah sukses, jalan menuju ke sana memang bikin orang pengen nyerah.

“If you do not hope, you will not find what is beyond your hopes.”
Orang-orang sukses di dunia ini, awal dari kesukesaannya dimulai dari bermimpi.
Dari mimpinya mereka berusaha untuk mewujudkannya, hingga mereka berhasil mencapai mimpinya.

“Life is either a daring adventure or nothing.”
Hidup adalah petualangan yang membutuhkan keberanian, bila tidak itu bukanlah hidup.

“Every artist was first an amateur.”
Untuk menjadi yang hebat pasti dimulai dari awal.
Jadi wajar ajah kalo kita emang musti banyak belajar dan sabar untuk maju.

Tentang sebuah pensil . . .

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

“Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?”

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata
kepada cucunya,

“Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih
penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai.”

“Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti” ujar si nenek lagi.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya
kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

“Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya.” Ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab, “Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini.”

“Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini.”

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

“Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya” .

“Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.

“Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk
mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh
karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”.

“Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil
bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah
pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di
dalam dirimu”.

“Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan
tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang
kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu
selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan”...

( Gubuk Rondha )

Kamis, 19 Mei 2011

Hmmm...

Ada seseorang, saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan akhirnya dialah yang mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya.
Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa?
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.

Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi.
Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .

Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat mudah, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata menggenggam nasib kita sendiri sangat mudah, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”

Ternyata untuk memperoleh kegembiraan sangat mudah, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.


Hmmm.....

peluang..

Peluang adalah hasil dari keberanian, bukan keberuntungan.

Orang-orang sukses bergerak mencari peluang, dan apabila mereka tidak menemukannya, mereka 'menciptakannya'.

Peluang tidak menampilkan dirinya di situasi yang sempurna.

Apabila kamu menunggu sampai situasi benar-benar aman dan lampu hijau menyala, kamu tidak akan pernah bergerak dan menemukan peluangmu.

Peluang tanpa komitmen akan berlalu begitu saja.

Peluang yang tertunda sebenarnya tidak pernah hilang, tapi hanya terambil lebih dahulu oleh orang lain.

Peluang dan motivasi saling berkaitan.

Orang-orang yang termotivasi melihat peluang, dan peluang lah yang biasanya memotivasi banyak orang.

Peluang dilahirkan oleh adanya masalah.

Berbahagialah bila kamu menghadapi masalah besar. karena di balik itu terdapat peluang yang besar pula.

Selasa, 17 Mei 2011

rumah_MU

Tak ada apa - apa..

yg penting dalam hidup yang cuma sejenak ini..

kecuali berlomba lari..

untuk melihat telapak kaki siapa..

yg paling dulu menginjak halaman rumah_MU..

Lukisan Hati...


Seperti pelukis memadukan ide dan gerakan tangan meracik warna sehingga tercipta sebuah karya lukisan yang penuh cita rasa yang lahir dari hati yang paling dalam.

Begitu pula cinta, Jika cinta itu adalah warna kuas dan kanvas… maka dua insan berbeda inilah pelukisanya yang akan melukis disebidang kanvas putih.

Haruslah jelas lukisan apa yang kan dibuat sehingga bisa saling memberi warna yang membangkitkan rasa bahagia.

Ketika di tengah perjalanan kita bingung harus memberi warna apa, cobalah istirahat sejenak dan bertanya warna apa yang saya inginkan, apakah merah, pink,hijau atau hitam.
Sebuah karya yang bagus lahir dari perpaduan warna yang harmonis, jika masing masing warna itu ingin berlomba menunjukan diri maka hasil lukisannya tidak seindah yang diinginkan.

Cinta adalah keselarasan hati yang tercipta dari perbedaan dengan rasa saling melengkapi yang menciptakan harmoni jiwa.....

Cinta adl jembatan yang menghubungkan dua dunia hati yang berbeda, cinta hanyalah perantara keinginan mengikat hati dalam sebuah hubungan dengan keinginan saling menyayangi, menghormati kekurangan dan kelebihan masing-masing, saling memperhatikan satu sama lain dan saling menjaga

Senin, 16 Mei 2011

Pohon Apel . . .

Duh.... saya jd inget tentang sebuah cerita tentang Pohon Apel....
seru deh pokoknya.... gini ceritanya,, hehhe

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.
“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.
“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang……… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.
“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” “Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel.

Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
“Ayo bermain-main lagi deganku,” kata pohon apel. “Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.”
kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
“Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” “Tak apa.
Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel. “Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu. “Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali.

Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.” Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Jadilah dirimu sendiri . . .


Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya...
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu...
Jadilah saja dirimu...
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri.....

Rabu, 11 Mei 2011

apa yang kau harapkan... ???

sepasang kakimu itu aku tahu,
sudah begitu berat untuk diajak melangkah...
musim hujan yang panjang ini sudah membuat jalanan menjadi begitu becek,
hingga lumpur yang menempel di sepatumu sedemikian tebalnya...

dari balik jendela aku menatapmu berpayung merah berjalan menembus gerimis yang dingin...
tanganmu sibuk membenahi mantelmu yang tidak cukup panjang untuk menahan siraman air hujan di kedua lenganmu...

sedangkan payung merah kecilmu juga nampak rapuh bergoyang ditiup angin...
kakimu terlihat sangat berat berusaha mengayuh langkah menuju rumah yang hangat...
dan kau masih saja tajam memandang ke depan,
seolah tak kau hiraukan aku yang berdiri di balik jendela...

apa yang kau harapkan dari penantianmu yang panjang itu?
suara titik air di atap rumah?
dinginnya udara di balik tingkap jendela kala hujan?
segelas coklat hangat di sore hari yang dingin?
atau pelukan nyaman nan erat yang begitu kau rindu?????

suara titik air itu tak akan membawa kedamaian,
dingin udara..
juga tak akan mengendurkan rasa ingin tahumu,
segelas coklat hangatpun..
juga mungkin tak akan mengobati lukamu,
bahkan pelukan yang kau rindu itu juga bahagia yang semu

apa yang kau harapkan dari kotak kecil ajaib yang kau genggam itu?

kemarilah...
simpan saja payung merahmu
menarilah bersamaku dalam hujan yang membadai
rasakan titik titik airnya yang menyengat sendi sendi kenangan
rasakan simpul simpul masa lalumu terurai perlahan
rasakan lumpur yang menebal di sepatumu luruh berlalu
dan rasakan peluk hangatku di bawah gigil hujan

menarilah bersamaku....
kan kau temukan kebahagian..

karena aku di sini karena_NYA untuk mu...

( Gubuk Rondha )

rindu . . .

Kerinduan tanpa batas..
menghantui hari-hariku,
menembus alam dimensi pikiran ku..

Kerinduan tanpa batas..
membawaku jatuh ke garis titik nadir kehidupan ini..

Sepatah kata rindu yang terucap dari suara hati ku,
terbawa oleh angin malam dalam mimpi indah mu..
Semakin berulang kata rindu terucap dalam benak ku,
Semakin aku terbangun memikirkan mu..

Hmmmmm.............

Sebuah kata rindu yang tidak dapat dilukiskan
oleh seribu bait-bait syair seorang pujangga tanpa nama..

( Gubuk Rondha )

Selasa, 10 Mei 2011

Bingkai Manis dan Getir kenyataan . . .


Hidup adalah serangkaian perjalanan panjang...

yang terajut dalam lembar kenangan...

Setiap orang memiliki kenangan-kenangan...

yang telah terangkai dalam bingkai manis dan getir kenyataan...

Kita tidak berhak memilih karena dari serangkaian perjalanan panjang itulah
manusia dapat meresapi pengalaman hakiki tentang keteguhan dan cinta...

Ini memori biru dalam sebuah perjalanan hidup..
rangkuman kebersamaan..

dalam hari-hari yang singkat
kesederhanaan alur kisah
dan saling mengasihi merupakan euforia

Semuanya tumbuh seiring kenangan
sehingga sang waktu pun
tak mampu memupusnya

( Gubuk Rondha )

Kata penuh Arti . . .


kurangkai kata hati
yang menyelubungi jiwa
rasa pesona kian merona
terpancar indah dalam senyumku

Bahagia..........
rasa bahagia yang ku miliki
akan menghiasi hari sepiku
kan ku gapai suatu asa itu
agar menjadi kenyataan

Tertera kata yang penuh arti
tersusun apik di lembar kertas wangi ( duh bahasa ku malah campur jawa "apik" xixi )

makna penuh arti
goresan pena terlambang isi hati
sebuah puisi di persembahkan untuk diri_NYA

lukisan kata penuh makna
pujaan slalu tertera
sanjungan penuh rasa
ungkapan rasa yang di suguhkan
mendambakan sebuah jawaban dari_NYA

semoga.......... Amiiin,,

( Gubuk Rondha )

Kamu ( DIA )


Kamu inspirasi buatku
kamu adalah obor kehidupanku
yang memberikan terang dalam sanubariku
dalam cinta dan sayang yang kau berikan

kamu adalah pendorong buatku
untuk meraih masa depan
kamu adalah kekuatanku
untuk maju menggapai hari esok

kamu adalah sumber ceriaku
bersamamu ada canda, tawa dan damai
kamu adalah segalanya bagiku
karna ku ingin jadi yang terbaik

karena hanya pada_MU hamba brserah diri...



( Gubuk Rondha )

Bulan Sabit itu . . . .


Semalem sempat liat bulan sabit di depan rumah....
uda trlanjur PW ( penak wanget ) duduk, hahhaa.... hadeeechhh...
Hmmm.... liat bulan nan indah trsenyum untuk ku....
td malem jam 01.14 WIB...

saat malam tiba
ku duduk di teras rumah
kutatap indahya langit malam
yang berhiaskan sejuta bintang
aku terhanyut dalam lamunan
hanya tanganku yg brgerak mengikuti jalannya pena....
teruuuus dan teruus bergerak...

Begitu indahnya bulan sabit itu,
Namun tak seindah hati dan hariku saat ini
Dingin termangu dan melamun sendiri
Memandangi bulan sabit yang seolah menangis melihatku
Kasihan melihatku yang selalu sendiri ditinggal oleh penghuni rembulan

Dia pergi melangkahkan kakinya
jauh untuk meninggalkanku disini
Pergi tanpa sepatah kata salam perpisahan

Kini bulan sabit kembali tersenyum
menandakan seolah ada cinta yang turun
yang akan menghiasi indahnya malam ini
menggantikan setiap derai air mata yang jatuh
dengan senyuman hangat nan manja
yang akan membelai hati ku dengan lembut
hingga kutupkan mata ini dalam lelapnya malam

Hmmmm............
Makasih ya bulan dah temani aku di malam yg dingin ini..
^_^

( Gubuk Rondha )

Senin, 09 Mei 2011

Biarlah...


ah, biarlah dunia bergerak dengan hukumnya.
Aku hanya debu diujung kukunya.
tak aku akan meronta dari maunya.
meski aku akan terus melangkah menuju rumahMu.
terus melata, berjalan, dan berlari.

ah, biarlah dunia bergerak menurut inginnya.
aku hanya sedesah angin di kuat badainya.
tak akan aku melawan terjang derunya.
meski aku akan tetap mengangin menuju sarangKu.
terus bertiup, berderu dan memburu.

ah, biarlah dunia menutup mata dan membisu.
aku hanya setetes air di luas lautannya.
tak akan aku menantang gerak arusnya.
meski aku akan tetap mengarus menuju lautKu.
terus menetes, mengalir, dan membanjir.

Jalan....
yang rata yang terjal
yang terang yang gelap
yang dekat yang jauh
yang sulit yang mudah
yang sepi yang ramai
yang resah yang damai
yang sempit yang lapang
yang sedih yang senang
yang lurus yang menikung
yang menanjak yang menurun
yang penuh tawa yang penuh tangis
yang dipayung langit yang dipayung mendung
semua akan kita tempuh untuk sampai ke rumahMu

Adakah...........???

adakah pasrah yang lebih pasrah dari pasrah.
adakah menerima yang lebih menerima dari menerima
adakah ikhlas yang lebih ikhlas dari ikhlas

mungkin jalan mesti ditempuh lebih jauh
mungkin rasa perlu disayat lebih dalam
mungkin mata perlu dibuka lebih lebar
mungkin kepekaan perlu di asah lebih tajam

sehingga tabir-tabir rasa tak berdaya
sehingga lapis-lapis kesempitan pikiran
sehingga kurungan kekerdilan diri
terbuka, luruh dan mencair

Hmmmm..............

Akar pohon. . .

apa yang ada dilangit kita tak tahu.
Hehehe... ya memang karena batas pandang kita tak dibantu buku yang katanya tempat bersemayam segudang ilmu.
kita melaju dengan rasa percaya pada suara hati.
bahwa semua manusia baik dan kita juga baik.
kita percaya penipu tidak akan menipu sama dengan kita percaya bahwa kita juga tidak akan menipu.
kita percaya penjahat tidak jahat sama dengan kita percaya bahwa kita juga tidak ada nniat untuk berbuat jahat.

kita percaya orang-orang yang merebut hak kita sebagaimana kita percaya bahwa kita tidak akan merebut hak yang bukan hak kita.
Kita tahu hidup ini sandiwara dan kita yakin bahwa semua orang akan memainkan perannya masing-masing dengan karakteristik, taraf, dan tempat yang pas, tidak lebih dan tidak kurang.
yah, kita percaya dunia ini baik, orang-orang disekitar kita orang baik, dan kita akan selalu bergerak menuju hidup yang lebih baik....

Inikah.... ????

Waktu terus memburu. Diri menjadi seperti bola.
Dilempar dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. .
dari satu tugas ke tugas lain. .
dari satu keinginan ke keinginan lain. .
dari satu kejadian ke kejadian lain. .
dari satu pertemuan ke pertemuan lain. .
dari satu acara ke acara lain. .
dari satu mimpi ke mimpi lain. .
dari sau tontonan ke tontonan yang lain. .
dari satu euforia ke euforia yang lain.

inikah yang dimaksud dunia yang maju..
dunia yang sejak tubuh menggeliat bangun di pagi subuh hari, sampai mata terpejam kembali di ujung malam, di penuhi dengan aneka macam keramaian.
Aneka macam hiburan, aneka macam kesibukan, aneka macam persaingan, aneka macam perdebatan, aneka macam pesta pora, aneka macam kegilaan, dan sedikit waktu untuk diam larut dalam kesunyian diri untuk sekedar mendengarkan hening lirih suara hati.

inikah dunia yang kita cari.
dunia yang dipenuhi perburuan pada capaian-capaian hidup yang kita tetapkan sendiri.
dunia yang menarik kita pada jebakan keharusan-keharusan, pilar-pilar kesemuan, dan rangkaian sandiwara yang semakin hari mengarah pada rentetan cerita yang semakin sumir dalam pandang mata hati.

sungguh, tak ada kegilaan yang lebih gila dalam hidup ini, kecuali kegilaan dari orang gila yang setiap hari memompa kegilaannya sehingga dia semakin gila dan semakin gila, lalu dia bangga sekaligus tertipu oleh kegilaannya sendiri....

Hadeeechh.... apakah ini sebenarnya yg kita cari...???

Miskin Kaya


ibarat kita berjalan
orang miskin adalah salah satu kaki kita,
yang tanpanya jalan kita akan pincang untuk sampai tujuan

bila kita ingin terbang,,,
orang kaya adalah salah satu sayap kita,
yang tanpanya kita tak akan mungkin bisa terbang

Bila kita ingin melihat...
Orang miskin adalah salah satu mata kita,
yang tanpanya kita tak akan sempurna melihat dunia.

Bila kita ingin mendengar...
Orang kaya adalah salah satu telinga kita, yang
tanpanya kita tidak akan sempurna mendengar hidup.

Bila kita ingin berbicara...
orang miskin adalah separuh lidah kita,
yang tanpanya suara kita menjadi terbata-bata dan tidak sempurna..

Hmm...

Minggu, 08 Mei 2011

Hitam Putih . . .

Untuk kesekian kalinya, mungkin catatan ringan kali ini hanya obrolan warung kopi yang penuh kafein, namun mudah-mudahan cukup nikmat untuk menjadi suluh bagi kita semua.
Saya awali catatan kali ini dengan Hitam dan Putih.
Hitam itu adalah putih dan putih itu hitam.

Hitam selalu dikonotasikan dengan sesuatu yang kurang baik, sesuatu yang negatif dan buruk namun sebaliknya berlaku untuk putih.
Ungkapan negatif seperti Ilmu hitam, hari yang kelam, madesu (masa depan suram) sampai pada gelap mata.
Namun tak bisa dipungkiri pula bahwa hitam ini memiliki kekuatan tersendiri, membawa kesan garang dan macho.
Mungkin itu sebabnya komunitas motor besar selalu menggunakan segala sesuatu yang serba hitam.
Dan saya belum pernah mendengar ada kawanan perampok yang berbusana putih. Hehe…Kurang garang kali ya....

Sebaliknya, putih berada pada sisi lain dari setiap makna hitam.
Putih bisa dianggap negasi dari hitam.
Putih kerap dikonotasikan dengan bersih, suci, murni.
Sesuatu yang bermakna positif.
Putih dan hitam diseberangkan oleh definisi yang tampaknya mutlak.


Di Bali, hitam dan putih memiliki makna yang sangat indah.

Tentu anda pernah melihat kain papan catur persegi yang kerap kali menghiasi rumah-rumah di bali dan tak sedikit pula yang mengenakan busana hitam-putih disetiap aktifitas adat di Bali.
Mereka menyebut ini sebagai kain poleng.
Poleng adalah kata dalam bahasa daerah Bali yang bisa diartikan lurik. Hitam dan Putih.
Motif poleng ini sesungguhnya memiliki makna Rwa Bhineda tentang prinsip keseimbangan.


Serupa dengan Yin dan Yang. Didalam hitam ada unsur putih dan didalam putih ada unsur hitam.
Keduanya bersatu menjaga keseimbangan alam.
Dalam hidup, kita mengalami segala sesuatu dalam 2 rupa atau wujud.
Seperti siang-malam, tangis-tawa, bahagia-sedih, suka-duka, hidup-mati, dan masih banyak lagi.
Suatu pola keseimbangan.Yin-Yang digambarkan sebagai sebuah filosofi hidup yang menunjukkan bagaimana segala sesuatu terjadi. Yin-Yang memiliki makna.
Lingkaran luar dalam simbol Yin-Yang menunjukkan “everything” maksudnya keseluruhan yang ada di dunia.
Kemudian Yin (Black) dan Yang (White) keduanya merupakan simbol segala sesuatu yang tak terpisahkan.
Memang tidak akan pernah terjadi hitam dan putih secara bersamaan.
Namun ada saatnya terjadi hitam dan ada saatnya terjadi putih. Sebuah prinsip keseimbangan yang saling mengisi dan melengkapi.

Itulah sebabnya, setiap ajaran apapun di dunia yang mengusung kebaikan sesungguhnya adalah untuk membuat porsi yang baik selalu menjadi lebih dari porsi yang kurang baik.

Selain warna hitam dan putih sebagai wujud Rwa Bhineda, ada pula yang disebut dengan Sudamala dan Tridatu.
Sudamala memiliki unsur abu-abu (selain hitam dan putih) yang bermakna penyelaras. Bagi saya konsep Rwa Bhineda, Sudamala dan Tridatu (hitam, merah, putih) yang disimbolkan dalam busana poleng (lurik) ini sangatlah indah.
Semuanya berbicara dan mengajarkan tentang harmonisasi dalam kehidupan.
Namun, berapa banyak dari kita yang paham tentang konsep ini???

Antara Hitam dan Putih...

Dalam hidup, harmonis itu adalah keindahan.
Dalam kesenian, harmonis itu adalah Wiraga-Wirama-Wirasa.
Ada gerak, irama dan rasa yang menyatu disetiap karya cipta sebuah karya yang harmonis.
Harmonis itu bukan semata bersatu dan serba sama.
Perbedaanpun termasuk unsur yang penting dalam menciptakan harmonisasi.
Renungkan kalimat terakhir saya itu...

Karena bagi saya, perbedaan tak akan pernah bisa hilang dari setiap sisi kehidupan dan tampak sekali bahwa harmonisasi itu bukanlah hal yang mengharamkan perbedaan. Mungkin hal ini yang layak kita sadari bersama, menciptakan harmonisasi bukan berarti anda harus mengubah orang lain agar sejalan dengan apa yang anda yakini. Ingatlah bahwa disetiap hitam itu ada putih dan dalam putih pun ada hitam.

Hmmm.............

Selasa, 03 Mei 2011

Hanya ( hmm... )


Semakin tinggi tumpukkan kekayaan kita, semakin serius tingkat kemiskinan kita. ...Sebab tanda bahwa seseorang itu miskin ialah apabila ia butuh.
Tanda seseorang melarat adalah jika terbukti bahwa ia serakah.
Tanda bahwa seseorang itu fakir, ialah jika ia terbukti bernafsu untuk merampok, memonopoli dan merebut apa saja yang bukan miliknya.
Hanya orang kaya yang bisa kenyang oleh kesederhanaan, yang sanggup memberikan apa saja tanpa segan tanpa rasa eman...




Segala sesuatu yang tidak bisa kita atasi, maka kita tawakali.
Segala sesuatu yang sudah ketara jeleknya, busuknya, ya sudah percaya saja akan Kun Faya Kun dari Allah.
Kembali ke rumus-rumus jagad malaekatan.
Akan ada rumus-rumus dari-Nya yang tidak dapat kita duga dan akal...




Kalau lampumu tak bersumbu dan tak berminyak, jangan bayangkan api.
Kalau gelasmu.. retak, jangan mimpi menuangkan minuman.
Kalau mentalmu rapuh, jangan rindukan rasukan tenaga dalam.
Kalau kaca jiwamu masih kumuh oleh kotoran-kotoran dunia, jangan minta cahaya akan memancarkan dengan jernih atasmu.......

Hmmm....

Minggu, 01 Mei 2011

Mengejar bayang - bayang ilusi . . . .


Kala mataku terpejam
Sunyinya malam

Seribu asa hadir di sekililingku
Bangkitkan gairah hidup
Sejuta harapan di dalam jiwaku
Walau semua masih di dalam angan


Jurang curam menghadangku
Getarkan jiwa
Dan pekatnya kegelapan
Datang melanda

Keraguan kini menjelma di dada
Musnahkan segala asa
Semua harapan yang dulu pernah ada
Tiada tersisa…

Haruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi

Bayangan ilusi
Hanya fantasi
Bayang ilusi

Haruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian

Bayangan ilusi
Hanya fantasi
Mengejar ilusi
Terus berlari
Bayang ilusi

Hmmm.....



Coba anda lihat gambar di samping... apakah anda menemukan TITIK HITAM di sana ????????

Lalu di sebelah mana anda melihat TITIK HITAM itu ?????

Ya... itulah ILUSI,, tanpa sadar kita_pun ikut mengejar bayang2nya..
" mengejar bayang - bayang ilusi "

Bayangan hitam, dia ada karena ketiadaan cahaya.
Hmm..inginku cepat-cepat membuka tabir ini, dan melangkah ke depan.
Karena ia menanti......

INGAT..
" ...sebuah pencarian dari setiap perjalanan membuktikan bahwa alam bawah sadar berperan penting dalam kelangsungan hidup... "


( Gubuk Rondha )

d'journey . . .


Diantara perbatasan yang tak mengerti terhenti suatu pemikiran yang tak pernah tahu untuk dijawab dalam segala pertanyaan yang tiba dalam setiap tikungan waktu pada saat perjalanan yang dilakukan selalu mendahului keadaan yang semakin menipis dalam waktu.

ketika itu saat waktu menunjukkan kekuatan waktunya selalu membuat kagum akan seorang insan untuk melakukan suatu halusinasi yang lain tak pernah terpikirkan.
Esok mendatang akan selalu mengikuti dan menjauhi kala semua tak menginingkan untuk terjadi, akan tetapi itu semua hanyalah sebuah hukum nyata yang harus terjadi dan dilalui.....


Hmmm...... entahlah !!!



( Gubuk Rondha )

Sayap - Sayap ku . .


Saat jiwaku terluka
Saat hatiku rapuh
Sayap ini membawaku mengarungi samudera hati
Sayap ini membawaku melayang mencari tempat berteduh

Ruang hati kumasuki satu demi satu
Namun ku tak temui kedamaian di hati
Namun ku tak temui kehangatan di jiwa
Namun ku tak temui ketenangan di kalbu

Sampai akhirnya sayap rindu ini
Membawaku menuju hatimu
Menuju hatimu yang lembut
Menuju jiwamu yang tenang

Pencarianku usai sudah…
Kutemukan kedamaian saat indah sayapmu merengkuh hatiku
Kutemukan kehangatan saat indah sayapmu merengkuh jiwaku
Kutemukan ketenangan saat indah sayapmu merengkuh kalbuku

Kini…
Ijinkan sayap rinduku merengkuh dirimu saat kau terluka
Ijinkan sayap rinduku mengobati hatimu yang tersayat
Ijinkan sayap rinduku mengeringkan lukamu yang masih basah

Kupastikan kini sayap rinduku hanya akan terbang ke arahmu
Sayap rinduku hanya akan mengembang tuk merengkuh dirimu
Terbanglah bersamaku, melayanglah denganku
Kita songsong dunia baru dengan harapan yang baru…

Amiiinn.............


( Gubuk Rondha )

Negeri Cinta . . .


Kerinduan yang bagaimana jika semua telah ada di depan mata.
Ketika semua tabir-tabir hati telah terbuka, dan keduanya telah saling memahami apa yang dirasa.

Ketika Layla telah menerima Majnun dan begitu pula sebaliknya.
Ketika Hawa telah berdiri di samping Adam.
Ketika satu hembusan napas menjadi satu kesatuan.
Namun saat itu kerinduan tetap hadir.
Kerinduan yang bagaimana?

Aku selalu merindukan dia.
Walau tidak sepatah mungkin terucap.
Atau ketika beribu ucap tentang kerinduan hadir.
Saat itu, kerinduan tetaplah ada.
Tidak berkurang, bahkan semakin menjadi.
( hadeecchh....... ya ya ya ya,)

Aku ingat, dulu pernah ada sebuah cerita tentang kerinduan yang diibaratkan sepenuh lautan dan samudera,
dan yang mengalir dari ucap adalah seperti apa yang menetes dari jarum yang dicelupkan ke dalam lautan, dan sebutir tetes itulah kerinduan yang hadir dari semua ucap.
Lainnya, tetap menjadi lautan yang berisi palung-palung yang teramat dalam.

Sungguh aku rindu.

Negeri cinta....
Tentang sebuah kisah dengan tema kerinduan.
Bahwa rindu itu tidak berhenti mengalir dan semakin hari semakin deras.
Yang aku takutkan adalah jika pohon-pohon telah habis ditebang, maka rindu akan menjadi banjir.

Apakah engkau pernah melihat tanah-tanah yang tergerus oleh banjir.
Mereka yang terkelupas, mencabut akar-akar.
Demikian pula hati, bila rindu datang membanjir.
Semua akan luluh, terseret rindu ke dalam aliran, mengalir, menuju satu muara: samudera kerinduan.

Namun, jika engkau telah bersatu dengan rindu.
Engkau menjadi hamba lautan.
Kepekatan, keasinan, tidak membuatmu kehilangan jati diri, karena engkaulah rindu. Engkaulah asin sesungguhnya, dan engkaulah lautan sebenarnya.

Semakin dalam, matahari semakin meredup.
Di sana, engkau cuma mampu meraba, karena cahaya telah susut.
Dalam kegelapan, tiada perkataan yang saling berbantahan, karena rindu telah semakin melekat.

Dan evolusi rindu semakin menjadi bahkan mendidih laksana magma.
Mencair dalam api yang mengalir.
Dan pada episode puncak, kerinduanmu akan seperti inti bumi.
Mengikat segala sesuatu, dan tidak ada yang mampu berpaling, termasuk cinta.

Demikianlah Negeri Cinta.
Suatu babak episode tentang rindu aku wartakan.
Agar engkau mengerti wahai bidadari, bahwa kerinduan yang tertulis dan terucap itu adalah seperti tetes air yang mengalir dari jarum yang dicelup ke dalam lautan.
Sungguh, ada bermilyar rindu yang tidak mungkin cukup untuk diwartakan.

Jikalah boleh aku menulis, mungkin tiada cukup tujuh lautan dan seluruh pohon menjadi pena. Tiada akan cukup walau ditambahkan sebanyak itu pula, demi menuliskan kerinduan.

Sejati kerinduan adalah dia yang tak tertulis.
Cuma bersarang di dasar hati.
Seperti inti bumi yang engkau tahu dipawangi oleh api mendidih yang mengalir, demikian juga rindu.
Mengikat segala sesuatu, termasuk cinta, termasuk aku dan kamu.

Kerinduan akan terus memilin, seperti buhul yang mengikat kapal-kapal.
Tak akan terputus.
Tentu, dengan izin Tuhan kita.
Bukankah begitu ?

Apa yang aku tulis, tidaklah mencukupi untuk mewakili apa yang tak tertulis. Sungguh, kerinduan demikian hebat adanya............ Hmmm....

( Gubuk Rondha )