Hanya ada di Gubuk Rondha bersama Anang NingNong NingGung

Jumat, 15 April 2011

Tangga Nada Hidupku...



"Do" untuk irama cintaku
"Re" untuk simfoni hatiku
"Mi" untuk melodi senyumku
"Fa" untuk suara pandangku
"Sol" untuk bunyi harapku
"La" untuk alunan citaku
"Si" untuk lantunan asaku
"Do re mi fa sol la si" tangga nada hidupku...

Perjalanan ini baru dimulai… baru menapaki satu tangga kehidupannya.
Di hadapanku masih ada ribuan anak tangga untuk dinaiki.
Masih terbentang panjang jalan dengan lorong-lorong gelap yang harus kulalui.
Entah berapa banyak teriakan, kemarahan dan mungkin kekecewaan akan menantangku. Namun yang kutahu pasti ketika harapan dipupuk ia tak kan sia-sia, apalagi jika Ia yang jadi sumber pengharapan menjadi sandaranku.
Akan ada banyak sukacita.. yang mengisi lorong-lorong gelap itu...



Aku adalah lentera redup
terombang ambing ditempa angin
kadang nyalaku membesar
kala tawa di sampingku
dan sering meredup
saat tawa mengerang hilang... ( blas ora ketok )

Aku lentera redup terkurung
dalam kaca tabung yang hitam
oleh asap kelabu yang ku sulamkan
kelam namun nyaman
inilah bagiku rumah
bagi hatiku yang lemah....

Aku makin meredup
kala minyak hidupku menyusut
dan tiada yang mengisi surut
kuning, jingga, merah
kecil, mengecil, hilang menanti api kan mati..

Hmmm.........

( Gubuk Rondha )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar