sepasang kakimu itu aku tahu,
sudah begitu berat untuk diajak melangkah...
musim hujan yang panjang ini sudah membuat jalanan menjadi begitu becek,
hingga lumpur yang menempel di sepatumu sedemikian tebalnya...
dari balik jendela aku menatapmu berpayung merah berjalan menembus gerimis yang dingin...
tanganmu sibuk membenahi mantelmu yang tidak cukup panjang untuk menahan siraman air hujan di kedua lenganmu...
sedangkan payung merah kecilmu juga nampak rapuh bergoyang ditiup angin...
kakimu terlihat sangat berat berusaha mengayuh langkah menuju rumah yang hangat...
dan kau masih saja tajam memandang ke depan,
seolah tak kau hiraukan aku yang berdiri di balik jendela...
apa yang kau harapkan dari penantianmu yang panjang itu?
suara titik air di atap rumah?
dinginnya udara di balik tingkap jendela kala hujan?
segelas coklat hangat di sore hari yang dingin?
atau pelukan nyaman nan erat yang begitu kau rindu?????
suara titik air itu tak akan membawa kedamaian,
dingin udara..
juga tak akan mengendurkan rasa ingin tahumu,
segelas coklat hangatpun..
juga mungkin tak akan mengobati lukamu,
bahkan pelukan yang kau rindu itu juga bahagia yang semu
apa yang kau harapkan dari kotak kecil ajaib yang kau genggam itu?
kemarilah...
simpan saja payung merahmu
menarilah bersamaku dalam hujan yang membadai
rasakan titik titik airnya yang menyengat sendi sendi kenangan
rasakan simpul simpul masa lalumu terurai perlahan
rasakan lumpur yang menebal di sepatumu luruh berlalu
dan rasakan peluk hangatku di bawah gigil hujan
menarilah bersamaku....
kan kau temukan kebahagian..
karena aku di sini karena_NYA untuk mu...
( Gubuk Rondha )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar